Relegation dalam Sepak Bola

relegation-dalam-sepak-bola

Relegation dalam Sepak Bola. Sepak bola ini adalah permainan yang tidak hanya tentang kemenangan dan piala. Ada sisi lain yang lebih kelam namun tak kalah menarik yaitu relegation (degradasi), ketika sebuah klub terlempar dari kompetisi utama ke divisi bawah ini. Bagi fans, pemain, dan manajemen, degradasi adalah salah satu mimpi paling buruk yang akan membawa konsekuensi finansial, sportif, dan psikologis yang besar ini.

Apa Itu Relegation dalam Sepak Bola?

Relegation adalah sistem di mana tim performa terburuk di liga harus turun ke divisi lebih rendah di musim berikutnya. Sebaliknya, tim divisi bawah berprestasi baik ini akan promosi menggantikannya.

Bagaimana Sistem Relegasi Bekerja?

  • Liga Top Eropa (Premier League, La Liga, Serie A): Biasanya 3 tim terbawah terdegradasi.
  • Liga dengan Play-off Degradasi: Beberapa liga seperti Bundesliga Jerman memiliki pertandingan play-off antara tim peringkat 16 (liga utama) vs peringkat 3 (divisi bawah).
  • Kasus Ekstrem: Di Meksiko, degradasi ditentukan oleh performa agregat beberapa musim.

Mengapa Relegation Begitu Menakutkan?

Dampak Finansial yang Besar

  • Kehilangan pendapatan TV: Hak siar liga top Inggris bisa bernilai Rp1-3 triliun/tim per musim.
  • Sponsor mengundurkan diri: Perusahaan lebih memilih tim yang tampil di liga top.
  • Nilai klub merosot: Contoh: Newcastle United pernah dijual murah setelah degradasi (2016).

Eksodus Pemain Bintang

  • Pemain terbaik sering meminta pindah untuk tetap bermain di level tertinggi.

 

  • Contoh: Aston Villa (2016) kehilangan Benteke dan Fabian Delph setelah terdegradasi.

Kesulitan Kembali ke Liga Utama

Banyak klub terjebak di divisi bawah bertahun-tahun, seperti:

  • Sunderland (butuh 4 tahun untuk bangkit dari League One)
  • Deportivo La Coruña (dulu juara La Liga, kini terpuruk di divisi ketiga Spanyol)

Penyebab Umum Sebuah Klub Terdegradasi

Manajemen yang Buruk

  • Kesalahan transfer: Membeli pemain mahal yang tidak berkontribusi.
  • Gonta-ganti pelatih: Watford (2021/22) memecat 3 pelatih dalam satu musim lalu degradasi.

Skuad Tidak Kompetitif

  • Ketidakmampuan bersaing dengan tim lain, seperti Norwich City (2019/20 & 2021/22) yang dua kali degradasi dengan catatan pertahanan terburuk selama kompetisi berlangsung.

Krisis Internal Klub

  • Masalah keuangan yang dialami Portsmouth (2010) atau Bury (2019) yang harus bubar.

Drama Degradasi Paling Terkenal

Leeds United (2003/04)

  • Tim yang pernah semifinalis Liga Champions terdegradasi karena hutang dan jual pemain.

Juventus (2006)

  • Degradasi ke Serie B karena skandal Calciopoli, meski langsung promosi setahun kemudian.

Benfica (Nyaris Degradasi 2000)

  • Klub raksasa Portugal hampir terdegradasi sebelum diselamatkan di akhir musim.

Strategi untuk Bangkit dari Degradasi

Mempertahankan Inti Skuad

  • Contoh: Burnley (2015) mempertahankan Danny Ings dan promosi musim berikutnya.

Manajemen Keuangan yang Bijak

  • Membangun tim kompetitif tanpa hutang berlebihan seperti FC Nürnberg di Jerman.

 

Memanfaatkan Pemain Muda

  • Southampton (2009) bangkit dan menghasilkan pemain seperti Gareth Bale dan Walcott.

Kisah Inspiratif Kebangkitan Pasca-Degradasi

Leicester City (2008/09)

  • Degradasi ke League One, tapi 7 tahun kemudian jadi juara Premier League!

AC Milan (1981/82)

  • Degradasi karena skandal, tapi kembali dominan di era 1990-an.

Manchester City (1998/99)

  • Sempat terdegradasi ke divisi ketiga Inggris, kini menjadi raksasa Eropa.

Perspektif Unik tentang Degradasi

  • Bagi fans loyal, degradasi justru memperkuat ikatan emosional.
  • Bagi liga, sistem ini menjaga dinamika kompetisi.
  • Bagi klub kecil, promosi-degradasi memberi harapan untuk bersaing dengan raksasa.

Kesimpulan

Relegation ini sendiri adalah sisi paling pahit tapi penting dalam sepak bola modern. Ia mengajarkan bahwa tidak ada tim yang terlalu besar untuk bisa jatuh, sekaligus ini menunjukkan bahwa tidak ada kegagalan yang permanen. Bagi klub yang telah terdegradasi, hal ini adalah ujian terbesar dan nyata:

  • Apakah mereka bisa bangkit lebih kuat?
  • Atau justru terpuruk lebih dalam?

Seperti kata pepatah sepak bola:

  • “Degradasi bukanlah akhir, tapi awal dari sebuah perjuangan baru.”

 

 

BACA SELENGKAPNYA DI…