Bayern Munich Jadi Penguasa London. Bayern Munich, raksasa sepak bola Jerman, kembali menjadi sorotan dunia sepak bola dengan performa gemilang mereka di panggung Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, klub ini seolah telah menancapkan bendera kemenangan di London, kota yang dikenal sebagai salah satu pusat sepak bola paling kompetitif di dunia. Baru-baru ini, pada laga pembuka fase liga UEFA Champions League 2025/26, Bayern Munich berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor meyakinkan 3-1 di Allianz Arena. Kemenangan ini memperkuat reputasi mereka sebagai tim yang sulit dikalahkan, terutama ketika menghadapi klub-klub asal London. Dengan performa yang konsisten dan strategi yang matang, Bayern seolah menjelma menjadi “penguasa London” di kancah sepak bola Eropa. Apa rahasia di balik dominasi ini, dan bisakah mereka mempertahankan performa tersebut? BERITA VOLI
Darimana Tim Bayern Munich Berasal
Bayern Munich, atau yang dikenal sebagai FC Bayern München, adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Munich, Bavaria, Jerman. Didirikan pada tahun 1900 oleh sebelas pemain yang dipimpin oleh Franz John, klub ini telah menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Bermain di Bundesliga, liga sepak bola papan atas Jerman, Bayern telah meraih rekor 34 gelar juara nasional, termasuk 11 gelar berturut-turut dari 2013 hingga 2023, serta 20 gelar Piala Jerman. Di kancah Eropa, mereka adalah satu-satunya klub Jerman yang memenangkan tiga kompetisi utama UEFA dan telah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak enam kali. Berbasis di Allianz Arena, stadion ikonik berkapasitas 75.000 penonton, Bayern dikenal dengan gaya bermain menyerang, disiplin taktis, dan basis penggemar yang sangat besar, dengan lebih dari 400.000 anggota resmi pada Juli 2025.
Bagaimana Performa Bayern Munich di London Saat Ini
Bayern Munich menunjukkan dominasi yang luar biasa ketika berhadapan dengan klub-klub London, terutama dalam beberapa musim terakhir. Dalam laga melawan Chelsea pada 17 September 2025, Bayern tampil perkasa di kandang sendiri dengan kemenangan 3-1. Harry Kane, mantan bintang Tottenham Hotspur, menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol, termasuk satu dari titik penalti, sementara gol bunuh diri dari Trevoh Chalobah dan performa apik dari Michael Olise serta Luis Díaz memastikan kemenangan telak. Kemenangan ini bukanlah kejutan, mengingat Bayern memiliki catatan impresif melawan klub-klub London. Dalam 14 pertemuan dengan Arsenal, Bayern menang delapan kali, termasuk kemenangan agregat 3-2 di perempat final Liga Champions 2023/24. Melawan Chelsea, Bayern juga unggul dengan tiga kemenangan dari lima pertemuan, meskipun mereka masih dihantui kenangan pahit kekalahan di final Liga Champions 2012 di Allianz Arena. Performa Bayern di musim 2025/26 ini diperkuat oleh skuad yang solid di bawah asuhan pelatih Vincent Kompany, dengan pemain seperti Kane, Olise, Díaz, dan Joshua Kimmich yang tampil konsisten. Kemenangan 5-0 atas Hamburg di Bundesliga dan 3-2 atas SV Wehen Wiesbaden di DFB-Pokal menunjukkan bahwa Bayern sedang dalam performa puncak, siap menghadapi lawan-lawan berat di London seperti Arsenal dalam fase liga mendatang.
Apakah Mereka Dapat Konsisten Untuk Menjaga Performa
Meski Bayern tampil dominan, menjaga konsistensi bukanlah hal mudah, terutama dengan jadwal padat di Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions. Tantangan terbesar adalah menjaga kebugaran pemain kunci, terutama dengan cedera yang dialami beberapa pemain penting seperti Alphonso Davies (ligamen), Raphael Guerreiro (otot perut), dan Jamal Musiala (pergelangan kaki). Kehadiran pemain serbabisa seperti Josip Stanišić dan kedalaman skuad dengan nama-nama seperti Nicolas Jackson, yang dipinjam dari Chelsea, memberikan harapan bahwa Bayern mampu mengatasi absennya beberapa bintang. Selain itu, strategi Vincent Kompany yang menggabungkan gaya bermain khas Bayern dengan pendekatan modern terbukti efektif, seperti terlihat dalam kemenangan 6-0 atas RB Leipzig di laga pembuka Bundesliga 2025/26. Namun, persaingan di Liga Champions sangat ketat, dengan lawan seperti Paris Saint-Germain dan Arsenal yang diperkuat pemain bintang seperti Bukayo Saka dan Viktor Gyokeres. Untuk tetap menjadi “penguasa London,” Bayern harus mempertahankan intensitas serangan mereka dan memperbaiki lini belakang yang kadang rapuh, terutama saat menghadapi tekanan tinggi dari tim-tim Inggris yang dikenal dengan tempo cepat.
Kesimpulan: Bayern Munich Jadi Penguasa London
Bayern Munich telah membuktikan diri sebagai kekuatan yang ditakuti oleh klub-klub London, dengan kemenangan-kemenangan impresif melawan Chelsea dan Arsenal dalam beberapa tahun terakhir. Performa gemilang mereka di awal musim 2025/26, ditopang oleh Harry Kane dan strategi cerdas Vincent Kompany, menegaskan status mereka sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. Namun, untuk mempertahankan dominasi ini, Bayern harus menghadapi tantangan cedera, jadwal padat, dan persaingan sengit di Liga Champions. Dengan kedalaman skuad yang mumpuni dan semangat juang yang tinggi, Bayern memiliki peluang besar untuk terus mengukir sejarah sebagai “penguasa London” di panggung sepak bola Eropa. Pertandingan melawan Arsenal di Emirates Stadium nanti akan menjadi ujian berikutnya untuk membuktikan bahwa dominasi mereka bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil dari kerja keras dan kualitas sejati.