Jack Grealish Tidak Akan Seberuntung Marcus Rashford. Jack Grealish kini menghadapi kenyataan pahit di Manchester City. Tak seperti Marcus Rashford yang mendapatkan “keberuntungan” dengan jalur baru di Barcelona, Grealish sepertinya tidak akan mendapatkan peluang serupa. Sementara Rashford sukses menarik perhatian klub besar setelah masa peminjaman di Aston Villa, Grealish justru berada di tepi skuat tanpa kepastian masa depan. BERITA LAINNYA
Rashford – “Falling Upwards” ke Barcelona: Jack Grealish Tidak Akan Seberuntung Marcus Rashford
Rashford telah melakukan langkah cerdik, menerima masa pinjaman di Aston Villa dan kini di ambang bergabung dengan Barcelona, klub papan atas Eropa. Langkah ini disebut sebagai contoh “falling upwards,” di mana pemain justru mendapat kesempatan lebih besar setelah pindah, bukan menurun. Meski belum dijelaskan perannya, tampil dengan status cadangan di Camp Nou tetap membawa reputasi dan potensi karier bagi penyerang timnas Inggris itu.
Grealish di Manchester City – Terjebak dan Terpinggirkan
Berbanding terbalik, Grealish kini terjebak di Manchester City tanpa agenda jelas. Meski gaji besar, yaitu sekitar £300.000 per pekan, ada satu hal yang bisa menjadi batu sandungan, yaitu klub lain enggan menanggung beban tersebut. Bahkan Napoli, salah satu peminat potensial, mundur karena gagal mencapai kesepakatan finansial. Sementara itu, Grealish juga dikesampingkan untuk tur pramusim dan turnamen seperti Piala Dunia Antarklub oleh Pep Guardiola.
Kondisi ini membuatnya duduk di bangku cadangan paling tidak saat musim baru dimulai, dan kemungkinan besar tak akan mengubah nasibnya di skuad utama Manchester City.
Menepis Harapan untuk Jalur Karier Bagus
Grealish yang akan berusia 30 tahun musim depan, kontraknya masih berlangsung hingga 2027. Lewat momen emosional, dia mengungkapkan cinta pada City saat hadir dalam konser Oasis, menegaskan ikatannya dengan klub. Namun hal ini justru bisa menjadi pedang bermata dua, karena ia tampak enggan keluar, sementara kesempatan berkarier di level tertinggi bertambah langka.
iNews menyoroti bahwa jika Grealish ingin mempertahankan peluang tampil di Euro 2026 atau pun memulihkan kariernya, dia wajib mempertimbangkan langkah mundur dan menerima status baru, baik berupa klub yang lebih kecil, atau merelakan gaji besar akan dipangkas, atau bahkan menerima status pinjaman demi peluang bermain rutin.
Langkah Alternatif dan Pilihan Keluar
Laporan menyebut beberapa klub dari Premier League, seperti Everton, West Ham, hingga kemungkinan klub Italia seperti Napoli, sedang dipertimbangkan sebagai destinasi potensial untuk Grealish. Status pemain cadangan di City membuatnya harus realistis dan siap angkat kaki supaya tak tak terjebak dan berada di zona aman tanpa adanya perkembangan karier yang jelas.
Introspeksi dan Masa Depan Grealish
Kisah Grealish menunjukkan betapa kontrak besar bisa menjadi beban. Sementara Rashford memanfaatkannya sebagai batu loncatan ke level tertinggi di klub Eropa, Grealish malah terjebak dan kehilangan panggung utama. Ini membuktikan bahwa peluang besar tak hanya soal nama dan gaji, melainkan juga pilihan dan waktu yang tepat.
Jika ingin mempertahankan kebugaran, posisi timnas, dan relevansi karier, Grealish harus siap menerima realitas bhawa dia mungkin tidak akan pernah seberuntung Rashford. Jika tidak segera bergerak, bukan tidak mungkin dia hanya menjadi penonton dalam perjalanan Manchester City, tanpa warisan signifikan bagi tim atau dirinya sendiri.
Intinya, jalan karier Grealish kini menuntut keputusan. Menunggu di bangku cadangan di klub besar, atau memilih langkah realistis dengan klub lebih kecil dan peluang bermain reguler. Nasibnya kini berada di tangannya sendiri dan tak boleh lagi menunggu.