Hasil Akhir Pertandingan AC Milan vs Pisa. Malam yang penuh drama di San Siro akhirnya berujung pada hasil imbang saat AC Milan menjamu Pisa dalam laga pekan kedelapan Serie A musim 2025-2026. Skor 2-2 mencerminkan perjuangan sengit kedua tim, di mana tuan rumah nyaris menelan kekalahan sebelum diselamatkan oleh gol krusial di menit-menit akhir. Pertandingan ini tidak hanya menguji ketahanan Rossoneri, tapi juga menyoroti kelemahan pertahanan mereka yang mulai terlihat rapuh. Dengan gol dari Rafael Leao di awal dan Zachary Athekame di babak akhir, Milan berhasil meraih satu poin berharga, meski suasana di ruang ganti pasca-laga dilaporkan kurang harmonis. Pisa, yang datang sebagai tim tamu dari divisi bawah, membuktikan diri sebagai penantang tangguh dengan dua gol balasan yang membuat pendukung tuan rumah tegang hingga peluit panjang. INFO CASINO
Jalannya Pertandingan yang Penuh Ketegangan: Hasil Akhir Pertandingan AC Milan vs Pisa
Babak pertama berjalan lancar bagi AC Milan, yang langsung membuka keunggulan melalui tendangan Rafael Leao di menit ketujuh. Serangan cepat dari sayap kiri Leao memanfaatkan kelengahan bek Pisa, meninggalkan kiper tamu tak berkutik. Gol ini seolah menjadi sinyal kuat bahwa Milan akan mendominasi, dengan penguasaan bola mencapai 62 persen dan beberapa peluang emas lainnya dari Theo Hernandez dan Olivier Giroud. Namun, Pisa tak tinggal diam; mereka bertahan rapat dan sesekali melancarkan serangan balik yang mengancam.
Memasuki babak kedua, situasi berubah drastis. Pisa menyamakan kedudukan melalui penalti Juan Cuadrado di menit ke-60, setelah pelanggaran ceroboh di kotak penalti Milan. Penalti itu dieksekusi dengan dingin, membuat skor menjadi 1-1 dan memaksa pelatih Milan untuk melakukan pergantian taktik. Rossoneri mencoba menekan, tapi justru kebobolan lagi di menit ke-86 lewat sundulan M. Nzola dari umpan silang akurat. Gol itu membuat Pisa unggul 2-1, dan San Siro yang penuh sesak mulai bergumam kekhawatiran. Milan tampak kehilangan ritme, dengan umpan silang yang gagal dan pressing yang kurang tajam. Hingga akhirnya, di injury time menit ke-90+3, Zachary Athekame, pemain muda berusia 19 tahun, menyundul bola masuk dari tendangan sudut, memaksa hasil imbang. Gol penyelamat ini bukan hanya menyelamatkan muka Milan, tapi juga menunjukkan potensi regenerasi di lini depan mereka.
Performa Pemain Kunci dan Sorotan Individu: Hasil Akhir Pertandingan AC Milan vs Pisa
Rafael Leao kembali menjadi bintang di lini serang Milan, dengan satu gol plus dua assist potensial yang membuat pertahanan Pisa kewalahan. Kecepatan dan dribelnya menjadi senjata utama, meski ia sempat kehilangan bola krusial di babak kedua. Di sisi lain, Zachary Athekame mencuri perhatian sebagai pahlawan tak terduga. Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-75, ia tak hanya mencetak gol penyeimbang tapi juga menunjukkan insting bertahan yang matang untuk usianya. Namun, lini belakang Milan menjadi catatan hitam: kesalahan individu yang mengakibatkan penalti dan gol Nzola menunjukkan betapa rentannya mereka terhadap serangan balik.
Bagi Pisa, Juan Cuadrado tampil impresif dengan gol dari titik putih dan kontribusi defensif yang solid. Pemain berusia 37 tahun itu seperti veteran yang membawa pengalaman ke tim yang relatif muda. M. Nzola juga patut diapresiasi atas gol sundulannya yang presisi, yang hampir saja membawa kemenangan pertama Pisa atas Milan dalam sejarah pertemuan mereka. Secara keseluruhan, pertandingan ini menonjolkan bagaimana performa individu bisa mengubah alur laga, terutama di momen-momen krusial seperti penalti dan injury time.
Implikasi untuk Klasemen dan Musim Depan
Hasil imbang ini membuat AC Milan tetap bertengger di puncak klasemen Serie A dengan 17 poin dari delapan laga, unggul dua poin atas pesaing terdekat. Namun, poin yang hilang ini bisa berakibat fatal di fase akhir musim, mengingat jadwal padat yang menanti, termasuk duel el clasico melawan Inter dan Juventus. Pisa, meski kalah di divisi, naik ke peringkat 14 dengan delapan poin, menunjukkan potensi mereka untuk mengganggu tim besar. Pertandingan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kedalaman skuad Milan: apakah bergantung pada bintang seperti Leao cukup untuk mempertahankan gelar, atau regenerasi seperti Athekame harus dipercepat?
Lebih jauh, laga ini menjadi pengingat bagi pelatih Milan untuk memperbaiki transisi pertahanan. Statistik menunjukkan Milan kebobolan dua gol dari set-piece, tren yang sudah muncul di tiga laga sebelumnya. Bagi Pisa, hasil ini bisa menjadi modal moral untuk laga-laga sulit berikutnya, membuktikan bahwa taktik bertahan agresif bisa menyulitkan siapa pun. Secara keseluruhan, poin dari San Siro ini lebih berharga bagi Milan sebagai pelajaran daripada kemenangan mudah yang mungkin menutupi kelemahan.
Kesimpulan
Pertandingan AC Milan kontra Pisa berakhir dengan catatan dramatis yang meninggalkan banyak pelajaran. Skor 2-2 bukan hanya soal satu poin yang diraih dengan susah payah, tapi juga cerminan dinamika sepak bola modern: di mana tim kecil bisa menggigit tim raksasa jika ada celah. Milan selamat berkat semangat juang dan talenta muda, tapi mereka harus segera mengatasi isu pertahanan agar puncak klasemen tak tergeser. Bagi Pisa, malam ini adalah bukti bahwa mimpi besar dimulai dari perlawanan sengit. Musim Serie A masih panjang, dan laga seperti ini yang membuatnya semakin menarik untuk diikuti.