Fabregas & Como Sumbang Tiket Coppa Italia untuk Korban Banjir

fabregas-como-sumbang-tiket-coppa-italia-untuk-korban-banjir

Fabregas & Como Sumbang Tiket Coppa Italia untuk Korban Banjir. Dalam situasi yang penuh tantangan akibat bencana alam, dunia sepak bola Italia kembali menunjukkan sisi kemanusiaannya. Cesc Fabregas, pelatih Como 1907, mengumumkan inisiatif mulia dengan menyumbangkan seluruh hasil tiket pertandingan Coppa Italia melawan Sassuolo untuk membantu korban banjir di wilayah setempat. Pengumuman ini disampaikan melalui postingan Instagram pada Senin, 22 September 2025, tepat setelah hujan deras melanda Italia Utara semalaman. Langkah ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tapi juga simbol solidaritas dari klub dan komunitas sepak bola terhadap warga yang terdampak. Di tengah musim kompetitif Serie A, gestur seperti ini mengingatkan bahwa olahraga tak lepas dari tanggung jawab sosial. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 24 September 2025, di Giuseppe Sinigaglia Stadium, markas Como, dan diharapkan mampu menggalang dana signifikan untuk pemulihan. BERITA BASKET

Siapa Itu Fabregas & Como: Fabregas & Como Sumbang Tiket Coppa Italia untuk Korban Banjir
Cesc Fabregas, mantan gelandang jenius asal Spanyol, kini menjabat sebagai pelatih kepala Como 1907 sejak musim panas 2024. Kariernya yang gemilang di Arsenal, Barcelona, dan Chelsea membuatnya menjadi ikon sepak bola Eropa, dengan koleksi trofi seperti dua gelar La Liga, satu Premier League, dan Piala Dunia 2010 bersama Spanyol. Setelah pensiun sebagai pemain pada 2023, Fabregas memilih Como sebagai babak baru, awalnya sebagai pemilik saham minoritas dan direktur teknis. Kini, di usia 38 tahun, ia memimpin tim dengan visi ambisius: membawa Como naik kelas dan bersaing di papan atas Serie A.

Como 1907 sendiri adalah klub bersejarah dari kota Como, Lombardia, yang sempat merosot ke Serie D sebelum dibeli oleh kelompok investor Indonesia, termasuk Hartono bersaudara dari Grup Djarum, pada 2019. Di bawah kepemilikan baru, klub ini bangkit pesat, promosi ke Serie A pada 2024 setelah finis runner-up di Serie B. Musim ini, Como tampil solid di liga utama, meski masih berjuang adaptasi. Fabregas, dengan pendekatan taktikalnya yang fleksibel, telah membawa angin segar, termasuk kemenangan krusial atas Fiorentina baru-baru ini. Hubungan Fabregas dengan Como tak sekadar profesional; ia sering menyebut klub ini sebagai “keluarga” dan kota Como sebagai rumah kedua. Inisiatif donasi ini mencerminkan komitmen pribadinya, di mana ia tak hanya melatih tapi juga terlibat dalam isu sosial lokal.

Dimanakah Letak Banjir Tersebut
Banjir dahsyat ini melanda provinsi Como, sebuah wilayah indah di Italia Utara yang berbatasan dengan perbatasan Swiss. Kota Como, pusat provinsi ini, terletak di kaki Pegunungan Alpen dan dikenal sebagai rumah bagi Danau Como yang ikonik, salah satu danau terdalam di Eropa. Hujan deras semalaman pada akhir pekan lalu memicu eskalasi cepat: sungai-sungai kecil meluap, danau membengkak, serta tanah longsor di lereng bukit. Dampaknya meluas ke seluruh provinsi, termasuk kota-kota seperti Cantù, Erba, dan desa-desa di sekitar danau.

Wilayah ini, bagian dari Lombardy, biasanya menjadi tujuan wisata premium dengan villa-villa mewah dan pemandangan spektakuler. Namun, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim membuatnya rentan. Ribuan warga dievakuasi dari rumah-rumah rendah dekat sungai, sementara bisnis lokal seperti kafe pinggir danau dan toko souvenir lumpuh total. Jalan raya utama tertutup lumpur, dan listrik padam di beberapa area. Pemerintah daerah telah mengaktifkan tim darurat nasional, tapi tantangan logistik sulit karena medan pegunungan. Banjir ini mengingatkan pada bencana serupa di Emilia-Romagna dua tahun lalu, tapi kali ini lebih terfokus di zona danau, di mana kenaikan air mencapai dua meter di beberapa titik.

Berapa Total Bantuan yang Mereka Berikan Untuk Korban Banjir
Inisiatif Fabregas dan Como menargetkan donasi penuh dari penjualan tiket pertandingan Coppa Italia babak kedua melawan Sassuolo. Estimasi awal menunjukkan potensi dana mencapai 500.000 hingga 1 juta euro, tergantung jumlah penonton. Stadion Giuseppe Sinigaglia berkapasitas 13.619 kursi, dan dengan antusiasme tinggi pasca-pengumuman—termasuk promo tiket murah untuk warga lokal—penjualan diprediksi melebihi 80 persen. Harga tiket berkisar 15-50 euro, dengan tambahan merchandise edisi khusus yang juga disumbangkan.

Selain tiket, Como berkolaborasi dengan sponsor untuk tambahan bantuan: makanan, pakaian, dan peralatan pemulihan senilai ratusan ribu euro dari mitra seperti Djarum Group. Fabregas secara pribadi menyumbang 50.000 euro dari gajinya, sementara pemain tim seperti Assane Diao dan Alberto Dossena ikut kampanye penggalangan dana via media sosial. Total bantuan keseluruhan dari inisiatif ini bisa tembus 1,5 juta euro jika termasuk kontribusi fans dan mitra. Dana akan dikelola melalui yayasan lokal untuk rekonstruksi rumah, bantuan medis, dan dukungan psikologis bagi keluarga terdampak. Langkah ini tak hanya finansial, tapi juga mendorong kesadaran global tentang resiliensi komunitas Como.

Kesimpulan: Fabregas & Como Sumbang Tiket Coppa Italia untuk Korban Banjir
Inisiatif Fabregas dan Como ini menjadi contoh inspiratif bagaimana sepak bola bisa menjadi jembatan empati di saat krisis. Di balik gemerlap lapangan, ada komitmen nyata untuk bangkit bersama. Bagi korban banjir di provinsi Como, donasi tiket Coppa Italia ini lebih dari uang—itu harapan akan hari esok yang lebih cerah. Sebagai warga Como yang bangga, Fabregas menegaskan keyakinannya pada kekuatan persatuan kota. Pertandingan melawan Sassuolo nanti bukan sekadar soal kemenangan olahraga, tapi kemenangan kemanusiaan. Semoga gestur ini menginspirasi klub-klub lain, membuktikan bahwa di tengah badai, solidaritas adalah cahaya terkuat. Como akan bangkit, dan sepak bola Italia semakin kuat berkat cerita seperti ini.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…