MOTM Pertandingan Arsenal vs Bayern Munchen. Malam yang penuh gairah di Emirates Stadium, 26 November 2025, menjadi saksi pertarungan sengit antara Arsenal dan Bayern Munich dalam fase liga Liga Champions. Kedua tim, yang sama-sama memimpin klasemen dengan 12 poin dari empat laga, saling berhadapan dalam laga krusial yang bisa menentukan langkah mereka menuju babak knockout. Arsenal, yang tak terkalahkan musim ini, akhirnya menang 3-1 atas Bayern, memutuskan rekor sempurna lawan mereka. Gol pembuka Jurrien Timber di menit 21 membuka jalan, diikuti Noni Madueke di menit 68 dan Gabriel Martinelli di menit 76, sementara Lukas Karl membalas untuk Bayern di menit 31. Di tengah sorak sorai suporter tuan rumah, Declan Rice muncul sebagai pahlawan utama, dinobatkan sebagai Man of the Match berkat penampilan midfield yang mendominasi. Kemenangan ini tak hanya menambah poin, tapi juga membangun momentum Arsenal di kompetisi elite Eropa. INFO CASINO
Performa Declan Rice: Maestro di Tengah Lapangan: MOTM Pertandingan Arsenal vs Bayern Munchen
Declan Rice menjadi pusat perhatian malam itu, dengan rating 9/10 yang membuatnya layak disebut bintang lapangan. Pemain berusia 26 tahun ini menguasai lini tengah seperti konduktor orkestra, memutus serangan Bayern dengan tekel presisi dan distribusi bola yang akurat. Sepanjang 90 menit, ia mencatat 92% akurasi umpan, tujuh tekel sukses, dan dua intersepsi krusial yang mencegah Harry Kane dan rekannya mengembangkan ancaman. Tak hanya bertahan, Rice juga mendorong serangan Arsenal, menyumbang tiga umpan kunci yang membuka ruang bagi Madueke dan Martinelli. Kontribusinya terlihat jelas di babak kedua, di mana ia memenangkan 12 duel udara dan tanah, memastikan timnya tetap kompak meski Bayern menekan habis-habisan. Penampilan ini mengingatkan pada peran vitalnya sepanjang kampanye Liga Champions, di mana Arsenal belum kebobolan sekali pun sebelum laga ini. Rice, yang bergabung dua musim lalu, kini menjadi tulang punggung yang membuat lini tengah Arsenal tak tertembus, dan malam ini ia membuktikan nilai dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.
Kontribusi Gol Pembuka Jurrien Timber: MOTM Pertandingan Arsenal vs Bayern Munchen
Jurrien Timber tak hanya mencetak gol pembuka, tapi juga menjadi kunci kestabilan pertahanan Arsenal yang membuat Bayern kesulitan menembus. Bek kanan asal Belanda itu memanfaatkan sepak pojok di menit 21, menyundul bola dengan sempurna melewati kiper lawan, membuka skor 1-0 yang langsung meredam semangat tamu. Tak berhenti di situ, Timber mencatat empat tekel dan blok tembakan sepanjang laga, menutup celah di sisi kanan yang sering dieksploitasi oleh sayap Bayern. Penampilannya ini krusial mengingat absennya beberapa bek utama karena cedera, memaksa rotasi yang bisa merusak keseimbangan. Dengan kecepatan dan bacaannya yang tajam, Timber memenangkan delapan duel, termasuk satu satu lawan satu dengan penyerang Bayern yang berbahaya. Golnya bukan hanya poin, tapi juga sinyal mental bagi rekan-rekannya untuk bermain lepas, yang akhirnya membuahkan dua gol tambahan. Di usia 24 tahun, Timber semakin matang, dan kontribusinya malam ini memperkuat klaimnya sebagai aset berharga bagi skuad asuhan Mikel Arteta.
Serangan Tajam Noni Madueke dan Gabriel Martinelli
Bagian depan Arsenal bersinar terang berkat Noni Madueke dan Gabriel Martinelli, yang gol mereka di babak kedua mengubah pertandingan menjadi pesta kemenangan. Madueke, yang masuk sebagai pengganti, membobol gawang di menit 68 dengan tendangan keras dari luar kotak penalti, memanfaatkan umpan terobosan Rice untuk membuat skor 2-1. Pemain sayap ini tak hanya mencetak, tapi juga merepotkan bek Bayern dengan dribel kilatnya, menyelesaikan tiga dari empat usaha melewati lawan. Sementara itu, Martinelli menyempurnakan malam itu di menit 76, memanfaatkan umpan silang dari sisi kiri untuk mengecoh dua bek dan menendang bola ke pojok gawang. Dengan kecepatan mencapai 34 km/jam, ia menciptakan tiga peluang bersih, termasuk satu assist potensial yang terbuang. Duet ini menunjukkan kedalaman skuad Arsenal, di mana rotasi pemain tetap mematikan, terutama setelah absennya beberapa striker utama. Penampilan mereka tak hanya menambah gol, tapi juga menjaga tekanan konstan, memaksa Bayern membuat kesalahan yang dimanfaatkan habis.
Kesimpulan
Kemenangan 3-1 atas Bayern Munich menjadi tonggak penting bagi Arsenal, memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi sembilan laga di fase liga Liga Champions. Declan Rice, sebagai Man of the Match, pantas mendapat pujian utama atas kendalinya atas permainan, didukung kontribusi solid dari Timber, Madueke, dan Martinelli. Hasil ini tak hanya menambah tiga poin krusial, tapi juga membangun kepercayaan diri menjelang laga-laga akhir fase. Bagi Bayern, kekalahan ini menjadi pengingat bahwa dominasi mereka bisa diganggu, meski tetap berada di puncak klasemen. Di panggung Eropa yang kompetitif, Arsenal kini tampil sebagai penantang serius, siap melangkah lebih jauh dengan fondasi yang kokoh. Malam di Emirates tak terlupakan, di mana kerja tim dan individual brilliance bersatu menyulap duel top menjadi kemenangan telak.